Senin, 15 Juli 2013

HUKUM HUKUM DASAR GEOLOGI

1. Hukum Superposisi (Nicolas Steno,1669):
Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak di bawah umurnya relatif lebih tua dibanding lapisan diatasnya selama lapisan batuan tersebut belum mengalami deformasi atau masih dalam keadaan normal.
2. Hukum Horizontalitas (Nicolas Steno,1669):
Lapisan-lapisan sedimen diendapkan mendekati horisontal dan pada dasarnya sejajar dengan bidang permukaan dimana lapisan sedimen tersebut diendapkan. Susunan lapisan yang kedudukannya tidak horisontal berarti telah mengalami proses geologi lain setelah pengendapannya, misalnya dipengaruhi oleh gaya tektonik.
apabila ada proses tektonik yang mengganggu
3. Original Continuity (Nicolas Steno,1669):
“The original continuity of water-laid sedimentary strata is terminated only by pincing out againts the basin of deposition, at the time of their deposition” (Steno, 1669)
Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai batas cekungan sedimentasinya. Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-tiba, dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.
Pemancungan disebabkan oleh :
-Ketidakselarasan
-Erosi
-Morfologi
- Lateral Continuity :
Pada awalnya lapisan sedimen mengalami kemenerusan tapi lapisan tersebut di pisahkan oleh lembah atau ada bidang yang tererosi
4. LAW OF UNIFORMITARIANISM (JAMES HUTTON, 1785):
hukum ini meyatakan bahwa keadaan sekarang adalah kunci bagi keadaan masa lalu(the present is the key to the past) Proses geologi terjadi pada saat ini juga terjadi pada masa lampau. Sebagai contoh dapat disebutkan bahwa pada saat ini batu gamping koral sedang tumbuh dilaut, jadi kalau pada saat ini terdapat dipucak gunung dapat disimpulkan bahwa pada jaman yang lalu daerah pegunungan tersebut merupakan dasar laut. Proses (tektonik lempeng,pembentukan gunung, erosi, dll) yang terjadi sekarang diyakini telah terjadi sejak bumi terbentuk Proses geologi yang sedang terjadi saat ini juga terjadi pada masa lampau.
5. Cross-Cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson):
Apabila terdapat penyebaran lap. Batuan (satuan lapisan batuan), dimana salah satu dari lapisan tersebut memotong lapisan yang lain, maka satuan batuan yang memotong umurnya relatif lebih muda dari pada satuan batuan yang di potongnya.
6. Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778): Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya. Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi). Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi. dan bisa untuk mengetahui lingkunan sebelum terfossilkan
7. Strata Identified by Fossils (Smith, 1816) :
pada setiap lapisan dapat di bedakan oleh fosil fosil yang terkandung di di dalamnya tertentu.
8. fasies sedimen (sellay,1978) :
suatu kelompok litologi dengan ciri ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu lingkungan pengendapan tertentu baik aspek fisik, kimia, atau biologi suatu endapan dalam kesatuan waktu. dua buah batuan yang di endapkan pada satu waktu di katakan beda fasies apabila berbeda fisik,kimia, biologi.
9.ketidakselarasan (unconformity).
Ketidakselarasan ini dikenal terutama dalam cabang stratigrafi.
Idealnya, perlapisan batuan terbentuk terus menerus. Setelah terbentuk lapisan A, lalu B di atasnya, lalu C diatasnya terus begitu.
Kalaupun ada jeda, jeda itu sebentar saja. Tetapi, kadang-kadang terdapat kasus dimana sedimentasi berhenti sama sekali untuk jeda waktu yang lama, sehingga dari kacamata waktu geologi bisa dibilang ada lapisan yang "hilang". Itulah ketidakselarasan.
ada bermacam-macam ketidakselarasan di alam. Let's see it one by one!
1. disconformity
disconformity terjadi ketika sedimentasi terhenti untuk waktu yang saaangat lama, sampai-sampai lapisan batuan yang terakhir terbentuk tergerus oleh erosi. Dengan kata lain, ciri khas ketidakselarasan jenis disconformity adalah ADANYA BIDANG EROSI.
2. nonconformity
nonconformity : adanya lapisan batuan sedimen yang menumpang DI ATAS batuan beku atau metamorf, Proses terbentuknya sebagai berikut: ada sebuah perlapisan batuan sedimen yang mengandung batuan metamorf/intrusi batuan beku. Pada suatu hari, proses sedimentasi berhenti untuk waktu yang lama. Perlapisan batuan sedimen ini pun tererosi sampai-sampai batuan beku/metamorf muncul ke permukaan. Beberapa saat kemudian, proses sedimentasi berjalan lagi. hasil akhirnya adalah batuan beku/metamorf dengan bagian atas tampak tererosi dan ditumpangi suatu lapisan batuan sedimen
3. paraconformity
paraconformity ini ketidakselarasan yang paling bikin pusing ahli geologi (yang amatiran kayak saya sih). Bayangin aja, kalau disconformity kan gampang ketahuannya, soalnya dia punya bidang erosi yang mencolok mata. Nah si paraconformity ini terjadi ketika sedimentasi terjadi untuk waktu yang luuuama TETAPI lapisan batuan yang terakhir TIDAK mengalami erosi! makanya, kelihatannya perlapisan batuan hasil paraconformity itu normal-normal saja seperti lapisan batuan yang terbentuk secara selaras. Paraconformity baru ketahuan kalau ternyata ditemukan "loncat fosil" antara lapisan batuan sedimen yang saling bersebelahan. Seperti yang sudah kamu baca, Hukum Suksesi Fauna berkata bahwa tiap periode geologi diwakili oleh fosil yang unik, khas pada zaman itu. Nah, kalau perlapisan batuan sedimen terbentuknya selaras, seharusnya fosil-fosil yang dikandungnya pun bergantian dengan mulus dari zaman ke zaman.Tapi kalau ternyata antara dua lapisan batuan sedimen yang bersebelahan eh kok fosil yang dikandungnya loncat zaman, berarti pasti dulu ada jeda sedimentasi yang lama... walaupun tanpa bidang erosi. Yap, paraconformity.
4. angular unconformity
angular unconformity dicirikan oleh adanya beda dip yang sangat tajam antara perlapisan di atas dan perlapisan di bawah. misalnya, dalam suatu tubuh perlapisan batuan sedimen.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar